Selasa, 03 Desember 2019

Cerita anak sekolahan


Suatu di pagi hari terdengar suara klakson roda dua dan roda empat yang berlalu lalang di perkotaan , kota ini disebut dengan kota metropilitan. Sebut saja Ria namanya murid Sekolah Menengah Atas yang memilki cita-cita seorang penulis artikel,ria ini memiliki segudang ide untuk dicurahkan kepada teman sekelasnya dan akan di berikan sebagai tanda ucapan hadiah ulang tahun sahabatnya bernama wila di bulan Februari yang katanya adalah bulan kasih sayang bukan hanya untuk yang sudah memiliki pacar atau menikah tetapi teman sekelas yang selalu ada disaat ria membutuhkan.

Hal ini yang membuat ria ceria dipagi hari, sambil berjalan menyusuri trotoar jalan raya yang hendak ria lalui dan sambil bernyanyi du..du..du..la..la.. detik detik suara ini sering mengingatkan ria tentang suara ketukan piano ketika wila memainkannya, mengelengkan kepala sambil mengumamkan suara dipikirannya, hanya tinggal 5 menit dari jarak rumah ke SMA Harapan Mulia, ria pun langsung berlari karena lapangan sudah dipenuhi oleh siswa untuk acara bendera di pagi hari pukul tujuh pagi. hari yang cerah ini ria akan mulai seperti biasanya berdiri paling depan untuk memimpin teman temannya, disamping barisan kanan terdapat wila sahabat yang selalu heboh dan sikap yang cerewet membuat suara dl Lapangan terkesan hadir di panggung hiburan.

Dimulai dengan bicara serius tentang pembicaran tentang teman aryati diakui oleh semua guru siswa yang teladan dan tepat waku dalam mengerjakan tugas serta paling depan ketika duduk dibangku kelas, ini menjadikan bahan topik utama bagi wila dan ria hanya mendengarkan serta memberikan kritikan kepada cerita wila yang menambah-nambahkan cerita gosip tentang aryati.sudah hampir setahun aryati menjadi pokok bahasan setiap hari oleh wila, dan cerita itu tidak sengaja didengar oleh aryati, tanpa berpikiran panjang aryati langsung memotong pembicaraan yang ada antara ria dan wila berkata “kalian tidak pernah bosan ya berbicara tentang saya” bermuka sini dan berbicara lantang
Ria pun membalas tanpa basa basi “ini memang sudah takdirnya kamu jadi bahan pembicaraan kami” sambil tertawa kecil.

Aryati pun berkata “teruskan saja cerita fiksi kalian berdua, tambah dosa juga kalian yang menanggung kan bukan saya” langsung menghidari ria dan wila, tanpa disadari bahwa Anton mendengarkan pembicaraan ria dan wila “benar-benar kalian teman apa teman berbicara tanpa berdasarkan fakta” wila langsung berkata “ terserah kami!! memang kami suka kalau berbicara daripada hanya membaca buku tanpa mempelajarinya”,Anton langsung berkata “memang kamu tau kalau membaca tidak mempelajari itu bagaimana!! Jangan asal berbicara kalau tidak ada bukti yang objektif”.

Wila pun menanggapi marah dari Anton sahutnya “ iya saya tau kamu membaca sambil mempelajarinya, mengaku saja jika memang kamu menyukai aryati!! anak yang rajin dan pandai di kelas kita” bermuka sinis, langsung pergi menghindari Anton, Anton pun mulai berfikir tentang perkataan dari wila sambil berjalan dan berkata dalam hati “memang benar aku membela aryati bukan berarti aku suka sama aryati jika memang aku suka padanya, pasti sudah aku katakan dari dulunya” dan tidak sengaja menabrak aryati yang membawa buku dari perpustakaan, dan terjadi pembicaraan anak anak kelas lainnya, gurau an salah satu teman sekelasnya “bantuin tuh aryati murid yang kamu sukai dari dulu,dibelain aja dari dulu sampai temen temen sekelas aja pada berprasangka buruk sama kamu!!.

Tanpa berfikir panjang Anton langsung membalas perkataan salah satu teman sekelasnya “ha..ha.ha... kamu bercanda , sejak kapan aku menyukai aryati , memang aku sering membela nya didepan guru dan kalian semua tp perasaanku tidak ada sama sekali untuknya!! Kamu pahami itu!! Langsung pergi tanpa membatu aryati dan buku buku yang jatuh di lantai atas perbuatan Anton, dalam hati aryati hanya menghela nafas dan bergegas mengambil buku yang berserakan tanpa ada bantuin dari teman teman sekelasnya, tiba tiba wila menghampiri aryati dan membantu mengambil buku buku yang terjatuh di lantai dan berkata “kok bisa jatuh bukunya ar? Memangnya kamu belum makan dari pagi ya? Apa kamu sakit ?” sahut aryati “tidak.. ini karena tabrakan dengan Anton.

Wila langsung berkata “jadi karena anton! Buku-buku ini berjatuhan dilantai.. kok kamu gak bilang sama dia untuk bantuin buku buku ini?” sahut aryati “ buat apa aku minta tolong dia, kalau dia saja tidak mau langsung membantuku.. buang tenaga berbica saja” langsung pergi menghindari wila dan berkata “terima kasih wil, atas bantuan mu ini, walaupun kamu sering kasar berbicara tapi hatimu baik juga ternyata” (sambil tertawa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar